Guru.

Ketika telat, dan dihukum, aku terima. Salah.
Ketika guru telat, dan dibiarkan. Bingung.

Katanya, guru adalah orang tua.
Orang tua, adalah contoh bagi anak-anaknya.
Tapi mau mencontoh orang tua, malah dihukum. Salah.
Oh iya, aku lupa. Itukan guru. Bingung.

Seorang guru, harusnya menjadi pribadi yang patut dicontoh.
Kalau salah mengaku salah, kalau benar, tetap dengan pendiriannya.
Jangan malah berdiri di kesalahannya. Salah.
Atau memang yang menghukum yang salah? Bingung.

Walaupun tua, bukan berati seenaknya.
Walau dihormati, bukan tidak harus menaati.

Menjadi orang, harus berani.
Aral melintang, harus dihadapi.
Berani berbicara, berani bertindak.

Maaf, bukannya mengurangi rasa hormat.
Hanya sejenak, pikiran ini lewat.
Walau hanya menulis,
Ku harap, ini menjadi manis.

Bukan yang diterima, lalu dibuang.
Tetapi dengan senang hati, ditelan.

 

 

–  Penuntut Keadilan

 

Leave a comment